Pages

Senin, April 18, 2011

Bukan Tuhan Yang Salah

"aku sayang kamu." tiba-tiba kata penuh makna itu terlontar perlahan lembut dari christ, seorang kristiani yang sudah bersahabat lama dengan rara.
"ta..tapi.." seakan sedang bermimpi,matanya membelalak, tak percaya.
"aku tau, iman kita berbeda,tapi rasa sayang aku ke kamu sudah tidak bisa ku tutupi lagi, perasaan sesak ini, semua derita yang ku tahan bila membayangkan kalau kita hanya sebatas ini. aku mengimani tuhan ku, dan kamu mengimani tuhanmu, tak ada masalah bagiku, asal kita bisa tetap saling bersama." kata-kata itu terlontar dengan lembut, seakan sebuah kata hipnotis yang membuat rara percaya dan nyaman, ternyata perasaannya selama ini terbalas.
"aku senang mengetahui kalau kamu juga sayang aku."
"juga?"
"ya, sebenarnya selama ini aku menyimpan perasaan yang sama, tapi aku sangat takut."raut wajah rara berubah, senyum tipis disertai kerutan alis, ia senang sekaligus bingung.
"kenapa harus takut? cinta itu karunia yang tuhan berikan. apa yang harus kita takuti dengan karunia tuhan itu?" lagi-lagi christ mengatakan sebuah kebenaran yang membuat rara terdiam. tiba-tiba, terdengar sebuah kata dari mulut rara, "karna itu kamu.." mendengar ucapan rara, christ terdiam dalam diam, banyak kata-kata yang ingin ia katakan, tapi tak bisa keluar, seakan mulutnya dibekukan oleh kalimat itu. tak mau keheningan itu berlangsung lama, rara bicara lagi "tapi apa salahnya kita coba." kepala christ yang mulanya tertunduk lemas, tiba-tiba bangkit memandang rara dengan senyuman lebar. senyumannya itu disambut tertawa oleh rara. mereka tertawa dalam bahagia.

hari ini mereka janjian ketemu di j.co untuk membicarakan masalah pekerjaan, ya mereka bergerak pada bidang yang sama, kuliner. mereka membuka sebuah toko makanan bersama dan mengelolanya secara bersama pula. hal ini dilakukan sembari mengisi waktu luang mereka ketika tak ada kuliah. christ adalah salah satu mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di daerah Jakarta, begitu pula halnya dengan rara. intensitas kebersamaan inilah yang membuat mereka saling menyayangi satu sama lain.
"nah, kali ini, apa menu baru yang akan kita ciptakan, sayang?" tanya christ.
rara kaget, dan baru menyadari bahwa mereka sudah berpacaran. rara merasa canggung sekaligus sangat bahagia, "hahaha lucu sekali ya, aku tak menyangka waktu ini akan tiba" ungkap rara dengan tawanya. melihat wajah christ yang dingin, menandakan ia tak ingin bercanda, rara memulai pembicaraan lagi, "oke-oke, waktunya serius."
tak terasa hari sudah mulai senja, burung-burung kemabali ke sarangnya, dan begitu pula dengan rara, ia harus segera pulang karena hampir maghrib. tetapi ternyata waktu maghrib tak bisa menunggu, azan pun berkumandang.
"kamu tidak sholat?" tanya christ yang juga lumayan paham tentang agama islam.
"hmmm, antar aku pulang saja dulu." jawab rara yang segan meminta christ untuk menunggu apabila ia sholat.
"tidak apa-apa, aku akan menunggumu di luar" dengan senyuman lembut, ia meyakinkan rara.
"hmmm baiklah, terimakasih" rara merasa sangat beruntung mempunyai kekasih yang sangat mengerti dan membiarkan ia melaksanakan apa yang harus ia laksanakan sebagai muslim, walaupun iman christ dan ia berbeda. saat setelah selesai sholat, ia berdoa, memohon yang tebaik untuknya dan christ, dia tau kalau berpacaran beda agama itu dosa, tapi ia tak sanggup membunuh perasaannya itu. dan sesuai apa yang dikatakan chris, bukankah cinta itu merupakan karunia dari-Mu? kalau begitu, apa yang salah dengan itu? tiba-tiba air mata rara jatuh dari pelupuk matanya. ia selalu membayangkan bila suatu saat nanti ia bisa sholat berjamaah bersama christ, orang yang sangat ia sayangi.
"maaf menunggu lama" sapa rara sembari menghampiri christ di dalam mobil.
"tidak apa-apa kok, dengan senang hati menunggu mu" lagi-lagi christ tersenyum lembut saat mengatakannya, hal ini membuat rasa sayang rara semakin besar. "mari masuk, dan biarkan aku mengantarmu pulang". christ langsung mengidupkan mesin dan menginjak gas.
sesampainya di rumah, ibu rara membukakan pintu, rara pun keluar dari mobil dan memperkenalkan christ kepada ibunya.
"bu, ini christ, yang sering kuceritakan kepada ibu."
"waaah, ini yang namanya christ? rara telah bercerita banyak tentangmu, maaf ya nak apabila rara sering merepotkan mu, terimakasih telah menjadi teman yang sangat baik untuk rara. mari-mari masuk dulu" ajak ibu rara dengan ramah.
sebelumnya, rara memang telah menceritakan semua hal tentang chirst kepada ibunya, ibunya pun tau bahwa christ adalah seorang kristiani. walaupun begitu, ibunya tak melarang rara untuk berteman dengan yang berbeda agama. tapi satu hal yang ibunya belum tau, bahwa mereka sudah berpacaran.
"terimakasih bu, tapi tidak apa-apa, saya juga harus segera pulang kerumah, karena keluarga saya menunggu, maaf mengantar rara malam-malam begini." ucap christ diiringi dengan senyuman lembut di bibirnya. "kalau begitu saya pulang dulu ya bu, assalamu'alaikum".
"waalaikum salam" jawab rara dan ibunya. walaupun christ seorang kristiani, ia paham betul tentang mengucapkan salam di agama islam.

hari-hari mereka lewati dengan kebahagiaan, tak disangka sudah hampir 1 tahun mereka bersama, mereka melaluinya dngan bahagia, mereka saling pengertian akan hal agama, setiap minggu christ berdoa ke gereja, dan rara memaklumi, sehingga ia tak pernah mengajak crist keluar saat minggu. begitu pula dengan christ, ia dengan senang hati menunggu apanila rara sedang sholat. kebahagiaan itu bertambah saat tau bahwa mereka berdua telah lulus dan sudah menyandang gelar S1. tapi, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, saat mereka tengah asik makan, tiba-tiba hp rara berbunyi, seseorang disebrang telefon berbicara dengan nada tinggi dan menyuruhnya pulang. "sepertinya aku harus segera pulang" dengan terburu-buru rara meninggalkan restoran itu. "kenapa?kenapa?" christ merasa sangat khawatir. "nanti ku telfon" saut rara yang mulai menjauh.

kriingggg kriiinggg, terdengar suara hp christ berbunyi. "ha..halo" terdengan suara nyaring, ya ini rara.dengan sangat bahagia christ menjawabnya "halo, iya ra? ada apa semalam? aku sangat mencemas..." sebelum christ menyelesaikan kata-katanya, rara memotong pembicaraan, "maaf telah membuatmu khawatir. aku ingin kita bertemu jam 11 di tempat biasa, ada yang ingin ku bicarakan." setelah rara menyelesaikan pembicaraannya, ia menutup telfon. christ hanya bisa terdiam dan menunggu jam 11 dengan kecemasan yang amat sangat.

sesampainya di tempat janjian, rara telah menunggu, christ langsung duduk dan bertanya, "ada apa rara? aku ceritakan padaku". rara tetap diam dia seakan tak yakin mengatakan ini semua. hal yang dapat menghancurkan semua kenangan, kebahagiaan yang telah mereka rajut selama 1 tahun. dia tertunduk lesu. christ hanya bisa menunggu sampai rara benar-benar siap mengatakan semua, tapi tiba-tiba christ berkata "aku akan menikahimu..." dengan mantapnya christ mengatakannya. sontak rara yang semualanya lemas, tiba-tiba terkejut. "ta..tapi agama kita berbeda..ibu tidak menyetujuinya, ia tau kalau kita berpacaran, itu masalahnya" entah air mata bahagia atau sedih yang tiba-tiba mengair dari mata rara. melihat hal itu, christ hanya bisa diam terpaku. ia masih sangat mengimani dan yakin akan tuhannya, tapi ia sangat menyayangi rara. ia hanya bisa terduduk kaku ketika rara tiba-tiba pergi.

malam itu, christ memantapkan hatinya, ia ingin pindah agama dan memulai kehidupan bahagia bersama rara. semuanya telah ia pikirkan matang-matang, dengan sesegera mungkin ia menelfon rara, tapi tak ada jawaban. ia mengesms,

keputusanku sudah bulat, aku akan pindah agama dan melamarmu

sms itupun dikirim, tapi tak kunjung berbalas. saat christ memutuskan untuk mendatangi rumah rara, sebuah sms masuk. christ langsung membukanya, sebelum sanggup melontarkan kata apa-apa, air matanya menetes dalam keheningan malam. wajah yang semula kering, kini basah, sangat basah karena ia tak sanggup membendung kesedihannya. berulang kalipun ia membaca, ia takkan bisa merubah kalimat di sms itu,

aku akan segera menikah dengan pilihan ibuku..

6 komentar:

  1. Assalamu'alaikum :)
    ending nya disini siapa yg memilih ibunya cik? rara apa christ?

    BalasHapus
  2. wa'alikumsalam
    rara yang di jodohkan sama ibunya nop hehe ga jelas ya? jelek ya? kepanjangan ya? pasti ga menyentuh sama sekali kan :(

    BalasHapus
  3. gak jelek kok cik ;)
    btw ini cerpen menceritakan pengalaman pribadi atau org lain cik?

    BalasHapus
  4. bosan ya bacanya nop? trus nyentuh apa nggak? menarik nggak?
    fiktif kok ;)

    BalasHapus
  5. pengenalan karakternya bagus.
    alur nya sma gaya bahasa nya bagus juga.

    BalasHapus